Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. Bersabda, ”Apabila anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim). Berdasar hadits tersebut, kami ingin mengajak saudara seiman untuk menabung demi kemaslahatan kita nanti di akhirat. InsyaAllah sumbangan dana yang kami terima, akan dikelola tuk kemaslahatan umat, memajukan generasi Muslim kiwari, agar terlahir peradaban Islam yang gilang gemilang.
Masalah Madrasah Al-Amin saat ini terfokus pada satu hal mendasar:
Infrastruktur Madarasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Atas (SMA Islam Terpadu).
1. Infrastruktur Madrasah/ Sarana Pendukung Proses Belajar – Mengajar MA/SMA kini telah beroperasi tanpa sarana yang memadai seperti:
- Belum ada ruangan kelas. Proses belajar berlangsung di gedung serbaguna. Gedung ini kadang berfungsi sebagai tempat pengajian ibu-ibu/bapak-bapak, tempat santri mengaji dan menginap (asrama), dan kadang pula berfungsi sebagai musholla. Bahkan, kapasitas gedung tersebut sudah tidak memadai lagi untuk menampung jumlah siswa/santri.
- Belum ada perangkat keras dan lunak sebagai pendukung inti proses belajar-mengajar, seperti: kantor, ruangan guru, musholla sebagai tempat praktik ibadah siswa, aula, sarana olahraga, laboratorium komputer, dan perpustakaan.
- Belum ada sarana asrama/mess untuk para guru/ustadz yang tinggal di sekitar lingkungan Madrasah.
- Belum ada dapur umum. Konsep dapur umum ini dirancang sebagai pendukung utama logistik santri dan ustadz menginap dengan rincian sebagai berikut: 30 orang santri, 8 orang ustadz, dan 16 orang guru MTs/MA.
- Untuk suprastruktur: uji kelayakan sekolah, akses “jalan” ke sekolah, perpustakaan, lapangan, lab, dokumentasi sekolah, pemberdayaan guru dan siswa, pemberdayaan kreatifitas siswa.
2. Kapasitas Gedung Tak Memadai Menyongsong tahun ajaran baru, persoalan gedung menjadi sangat penting. Diharapkan pada tahun ajaran baru nanti, Yayasan AlAmin sudah memiliki gedung Madrasah Aliyah (MA/SMA) yang layak dan dilengkapi sarana olahraga, musholla dan rumah dinas guru/ustadz, area parkir yang luas dan kantor.
Inilah program jangka pendek (mendesak) Yayasan Al-Amin. Oleh karena itu, mencari dana dan tanah (pembebasan tanah/rumah) yang layak menjadi agenda mendesak.
- Sumber Pendukung dalam pengertian fisik (gedung tidak memadai, belum punya mobil operasional, belum punya perpustakaan yang memadai, belum punya fasilitas komputer dan alat peraga dan bantu belajar).
- Sumber Pendukung/sumber daya manusia internal pengelola Yayasan/Madarsah/Pesantren sangat memadai; karena sebagian mereka umumnya tinggal di Jakarta, jadi tidak bisa sepenuhnya aktif secara praktis dan partisipatoris; baru sebatas konsultan dan pengawas).
- Sumber Pendukung lokal/sumber daya manusia lokal terutama guru/ustadz dengan keahlian yang terbatas pada ilmu-ilmu keagamaan (dengan tingkat kompetensi baru pada level dasar).
Atas dasar itulah, kami mengajukan Proposal Pembangunan Gedung Madarasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Terpadu Al-Amin dan sarana pendukungnya sebagai sebuah solusi karena merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.